Dari sebuah desa, kita sebut saja desa A, dua orang, bapak dan anak sedang melakukan perjalanan dengan seekor keledai menuju desa F. Untuk sampai ke desa F mereka harus melewati beberapa desa, desa B, desa C, D, dan desa E.
Sesampai di desa B, orang disana mentertawakan kedua orang ini, dengan mengatakan kalau kedua orang ini sangat bodoh, punya seekor keledai bukannya di tunggangi, tapi mereka berdua malah berjalan di sisi keledai mereka.
Mendengarkan ocehan penduduk desa tersebut si bapak lalu mengatakan kepada anaknya bahwa yang dikatakan orang-orang di desa B itu benar juga adanya. Kemudian ia menyuruh anaknya naik ke punggung keledai tersebut dan kemudian kedua orang ini melanjutkan perjalanan mereka menuju desa C.
Sesampai di desa C mereka juga di gosipkan oleh penduduk desa.
"Dasar anak durhaka, masa bapak yang sudah tua di biarkan berjalan, sedangkan dia enak-enakan naik keledai" ujar penduduk desa tersebut.
Mendengan ocehan penduduk desa C tersebut si anak yang masih berumur 12 tahun tersebut merasa tidak enak hati.
"Ya Bapakku... benar juga kata orang desa C itu, sebaiknya bapak yang naik keledai ini, saya kan masih muda, saya masih kuat berjalan" ujar anak itu.
Kemudian si Bapak sambil menganggukan kepala naik ke punggung keledai tersebut. Maka berlanjut lah perjalanan kedua orang itu menuju desa D.
Sesampai di desa D, kembali kedua orang itu dibicarakan oleh orang desa D.
"Dasar bapak yang tidak bertanggung jawab, masa anaknya yang masih kecil dibiarkan berjalan, tapi dia malah keenakan naik keledai"
Merasa di sindir, akhirnya si Bapak itu mengajak anaknya bersama-sama menunggangi keledai tersebut menuju desa E.
Sesampai di Desa E, mereka di tegur oleh penduduk sana.
"Aduh Pak, apa tidak kasihan dengan keledai sekecil ini.... Bapak tunggangi berdua??"
Seketika si bapak menoleh kepada anaknya, dan hampir bersamaan anaknya juga memandang kepada bapaknya. Penuh kebingungan... akhirnya si bapak dan anak memutuskan untuk menjual keledai tersebut dengan harga murah, karena mereka tergesa-gesa harus melanjutkan perjalanan ke desa F.
Sesampai di desa F, dengan bermandi keringat, kedua orang ini disapa oleh seorang ibu yang pernah melihat bapak-anak tersebut di desa E.
" Wah bapak dan anak ini memang bodoh ya, punya keledai agar bisa membantu meringankan perjalanan ....ehhhh kok malah di jual...", sambil menggelengkan kepala si ibu berlalu dari hadapan mereka.
Sesaat setelah ibu itu berlalu, kedua orang itu terjengkang pingsan.....
Sesampai di desa B, orang disana mentertawakan kedua orang ini, dengan mengatakan kalau kedua orang ini sangat bodoh, punya seekor keledai bukannya di tunggangi, tapi mereka berdua malah berjalan di sisi keledai mereka.
Mendengarkan ocehan penduduk desa tersebut si bapak lalu mengatakan kepada anaknya bahwa yang dikatakan orang-orang di desa B itu benar juga adanya. Kemudian ia menyuruh anaknya naik ke punggung keledai tersebut dan kemudian kedua orang ini melanjutkan perjalanan mereka menuju desa C.
Sesampai di desa C mereka juga di gosipkan oleh penduduk desa.
"Dasar anak durhaka, masa bapak yang sudah tua di biarkan berjalan, sedangkan dia enak-enakan naik keledai" ujar penduduk desa tersebut.
Mendengan ocehan penduduk desa C tersebut si anak yang masih berumur 12 tahun tersebut merasa tidak enak hati.
"Ya Bapakku... benar juga kata orang desa C itu, sebaiknya bapak yang naik keledai ini, saya kan masih muda, saya masih kuat berjalan" ujar anak itu.
Kemudian si Bapak sambil menganggukan kepala naik ke punggung keledai tersebut. Maka berlanjut lah perjalanan kedua orang itu menuju desa D.
Sesampai di desa D, kembali kedua orang itu dibicarakan oleh orang desa D.
"Dasar bapak yang tidak bertanggung jawab, masa anaknya yang masih kecil dibiarkan berjalan, tapi dia malah keenakan naik keledai"
Merasa di sindir, akhirnya si Bapak itu mengajak anaknya bersama-sama menunggangi keledai tersebut menuju desa E.
Sesampai di Desa E, mereka di tegur oleh penduduk sana.
"Aduh Pak, apa tidak kasihan dengan keledai sekecil ini.... Bapak tunggangi berdua??"
Seketika si bapak menoleh kepada anaknya, dan hampir bersamaan anaknya juga memandang kepada bapaknya. Penuh kebingungan... akhirnya si bapak dan anak memutuskan untuk menjual keledai tersebut dengan harga murah, karena mereka tergesa-gesa harus melanjutkan perjalanan ke desa F.
Sesampai di desa F, dengan bermandi keringat, kedua orang ini disapa oleh seorang ibu yang pernah melihat bapak-anak tersebut di desa E.
" Wah bapak dan anak ini memang bodoh ya, punya keledai agar bisa membantu meringankan perjalanan ....ehhhh kok malah di jual...", sambil menggelengkan kepala si ibu berlalu dari hadapan mereka.
Sesaat setelah ibu itu berlalu, kedua orang itu terjengkang pingsan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar